
70.000 Guru Pensiun Tahun ini, Generasi Muda Didorong Jadi Pendidik
Jakarta: Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
menunjukkan ada lebih dari 70.000 guru memasuki pensiun pada tahun
ini. Hal ini menyebabkan kekurangan pendidik jika tidak segera
disiapkan pemenuhan dari guru-guru baru.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk
Suryani, menjelaskan, Kemendikbudristek membuka PPG Prajabatan 2023
untuk mempersiapkan calon-calon guru profesional untuk memenuhi
ketercukupan pendidik di Indonesia. Para calon guru ini diharapkan
mampu mengembangkan pembelajaran yang transformatif di kelas.
Untuk tahun ini, Kemendikbudristek menyediakan 59 ribu kuota. PPG
Prajabatan ditujukan bagi mahasisiwa S1 dan D4, baik program studi
kependidikan maupun non-kependidikan untuk menjadi guru profesional.
“Program PPG Prajabatan merupakan langkah konkret untuk mencetak guru
baru yang menggantikan posisi guru yang telah pensiun. Mahasiswa PPG
Prajabatan diyakini akan menjadi generasi guru baru terbaik di Indonesia
yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri,” kata Nunuk,
dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023.
Sejumlah guru di Indonesia mengajak generasi muda untuk menjadi
pendidik. Daya tarik utama menjadi guru karena memiliki peranan penting
dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas untuk mendukung
kemajuan Indonesia.
Guru SMP Negeri 1 Ella Hilir, kabupaten Melawi, Kalimantan Barat,
Yusfarinasari mengatakan, profesi sebagai guru bisa menjadi inspirasi
bahkan masa depan bagi para murid. Alasannya, tokoh-tokoh hebat di
Indonesia memperoleh pembelajaran awal dari seorang guru.
“Jangan ragu untuk mengambil bagian terpenting dalam pendidikan anak bangsa,” kata Yusfarinasari yang sudah 11 tahun menjadi guru.
Dengan peranan penting dalam membentuk generasi unggul, guru yang
profesional sangat diperlukan pada saat ini. Sebab, dengan
profesionalitas tinggi, guru tidak hanya mendidik namun juga dapat
menggali potensi murid-muridnya.
“Guru yang profesional sangat diperlukan karena guru bukan hanya
mengajar melainkan harus dapat mendidik, membimbing, dan melatih
kepemimpinan murid sehingga dapat memberikan rasa bahagia, aman, nyaman
serta dapat menggali potensi muridnya masing masing,” tegasnya.
Oleh karenanya, Yusfarinasari mendukung adanya program untuk mencetak
guru-guru profesional baru agar kualitas pendidikan di dalam negeri
semakin meningkat. Guru-guru tersebut nantinya bisa menjadi inspirasi
bagi generasi muda.
“Guru adalah kunci
dalam menentukan kualitas pendidikan, oleh karena itu mereka harus
memiliki motivasi yang tinggi untuk mengajar dan keterampilan yang
memadai dalam menjalankan tugasnya,” katanya.
Dukungan juga disampaikan Ain Sayidani, guru SMK Negeri di Pasuruan,
Jawa Timur. Menurut Ain, motivasi seorang guru untuk mengajar dan
memberikan contoh kepada muridnya dapat menentukan masa depan dari
peserta didik.
Untuk itu, guru yang profesional dan berkualitas yang sangat dibutukan
Indonesia. “Peran guru sangat penting karena menjadi tolak ukur
keberhasilan sebuah bangsa. Karena penerus bangsa ada di tangan seorang
guru,” ucap Ain.
Guna mencetak generasi guru baru yang profesional dan berkualitas,
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) menghadirkan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG
Prajabatan), yang merupakan langkah progresif dari pemerintah untuk
menjawab persediaan dan kebutuhan guru baru di Indonesia di masa
mendatang.
Guru-guru baru ini yang nantinya akan menggantikan para pendidik yang
telah memasuki masa pensiun. Saat ini, guru-guru yang tersebar di
seluruh Indonesia masih didominasi oleh para pendidik yang berusia
lanjut dan memasuki usia pensiun.