Dinamika Puasa Ramadhan II : Sholat Tarawih
Dinamika Puasa Ramadhan II : Sholat Tarawih
Semuanya Bisa, Shalat Tarawih Sebelas Rakaat Atau Dua Puluh Tiga Rakaat, Tapi Mana Yang Afdhal?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah, dalam ucapan Aisyah radhiyallahu anhuma :
ما كان يزيد في رمضان ولا في غيره على إحدى عشرة ركعة
“Tidak pernah Rasulullah ﷺ menambah di bulan Ramadan atau di selain Ramadan lebih dari sebelas rakaat.”
Hal ini menunjukkan bahwasanya yang afdal dalam shalat malam di Ramadhan dan selainnya adalah sebelas rakaat, melakukan salam setiap dua rakaat dan melakukan witir satu rakaat.
Dan telah tetap pula dari Aisyah dan juga selainnya, bahwasanya kadang Beliau ﷺ shalat tiga belas rakaat, ini yang paling afdal yang diriwayatkan dan yang paling sahih yang diriwayatkan dari beliau ﷺ, melakukan shalat malam tiga belas rakaat atau sebelas rakaat.
Dan yang afdhal adalah sebelas rakaat, dan jika melakukan mengerjakan tiga belas rakaat maka ini juga bagus dan sesuai sunnah.
Bilangan ini lebih memudahkan manusia dan lebih membantu bagi Imam untuk khusyuk dalam rukuk sujudnya, dalam bacaannya, dalam mentartilkan Al-Quran dan menghayatinya, agar tidak tergesa-gesa dalam segala sesuatu.
Kalau seandainya melakukan salat malam duapuluh tiga rakaat sebagaimana yang dilakukan oleh Umar dan para sahabat pada sebagian malam Ramadan, maka tidak mengapa, perkaranya ada kelapangan.
Dan telah tetap riwayat dari Umar dan beberapa sahabat, bahwasanya mereka melakukan shalat malam sebelas rakaat sebagaimana dalam hadits Aisyah, dan telah tetap juga dari Umar yang ini dan yang ini.
Telah tetap dari Umar bin Al-Khaththaab bahwasanya beliau memerintahkan orang yang ditunjuk menjadi imam, untuk shalat sebelas rakaat, dan telah tetap juga dari mereka, bahwasanya mereka (para sahabat) mengerjakan shalat duapuluh tiga rakaat.
Ini menunjukkan ada kelapangan dalam hal itu, bahwa ternyata di sisi para sahabat, jumlah rakaatnya ada kelapangan. Sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi ﷺ :
صلاة الليل مثنى مثنى
“Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat.”
Akan tetapi, yang afdal dari segi bagaimana perbuatan beliau ﷺ adalah sebelas rakaat atau tiga belas rakaat. dan telah berlalu yang menunjukkan bahwasanya yang sebelas rakaat itu lebih afdal berdasarkan ucapan Aisyah radhiyallahu ‘anha :
“Tidak pernah Rasulullah ﷺ menambah di bulan Ramadan atau di selain Ramadan lebih dari sebelasrakaat.”
yakni kebanyakannya.
Al-Jawaab Ash-Shahih fi Ahkaam Shalat At-Tarawih 4-6
#tarawih #rakaat #ramadhan #sebelas_rakaat #duapuluh_tiga_rakaat
Sumber:
https://chat.whatsapp.com/EDSPbabz7ZjD7HwNvYWslK
http://telegram.me/ahlussunnahposo
https://mahad-arridhwan.com/6887/